Manfaat Sunat / Khitan untuk kesehatan Laki-laki
Khitan atau Sunat adalah prosedur tradisional yang dilakukan oleh beberapa suku di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, di mana kulup penis dihilangkan. Istilah “modern” dalam konteks ini kemungkinan merujuk pada praktik atau teknik kontemporer untuk melakukan prosedur tersebut.
Seperti Khitan, banyak organisasi, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia, menganggap sunat laki-laki non-medis sebagai bentuk mutilasi alat kelamin dan menyarankan untuk tidak melakukannya. Beberapa teknik modern untuk sunat mungkin termasuk penggunaan klem, gunting, dan instrumen bedah lainnya, serta penggunaan anestesi. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis dan memahami risikonya sebelum menjalani prosedur apa pun.
Ada beberapa manfaat sunat bagi laki-laki. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
- Mengurangi risiko infeksi saluran kemih : Laki-laki yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena infeksi saluran kemih.
- Mengurangi risiko infeksi menular seksual : Laki-laki yang disunat memiliki risiko lebih rendah tertular infeksi menular seksual seperti HIV, herpes, dan human papillomavirus.
- Mengurangi risiko kanker penis: Laki-laki yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena kanker penis.
- Mengurangi risiko kanker serviks: Pasangan wanita dari pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena kanker serviks.
- Peningkatan kebersihan: Sunat dapat mempermudah menjaga penis tetap bersih dan bebas dari bakteri dan organisme lain.
Penting untuk dicatat bahwa banyak dari manfaat ini telah dipelajari dalam kaitannya dengan populasi di mana prosedur tersebut dipraktikkan secara luas, tidak jelas apakah manfaat ini akan diterapkan pada populasi di mana prosedur tersebut tidak dipraktikkan secara luas. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNAIDS tidak merekomendasikan sunat rutin sebagai cara pencegahan infeksi HIV, sebaliknya mereka merekomendasikan penggunaan kondom dan tindakan pencegahan lainnya.